Stats

03 Juli 2011

Lomba Puskesmas Peduli Kanker Serviks

Lomba Puskesmas Peduli Kanker Serviks

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Your browser does not support iframes.



img
foto: ThinkstockJakarta, Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pencegahan serviks atau leher rahim. Untuk lebih memacu upaya skrining dan pencegahan, Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (IPKASI) menggelar lomba Puskesmas Peduli Kanker Serviks.

Lomba ini akan diikuti oleh 44 Puskesmas tingkat kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dan akan dipilih satu Puskesmas yang paling aktif melakukan pencegahan kanker serviks. Puskesmas dipilih sebaga sasaran program ini karena bisa menjangkau kelompok masyarakat terkecil.

Selain lomba, dalam program ini juga akan digelar lokakarya tentang pencegahan kanker serviks yang akan diikuti oleh para kepala Puskesmas. Lokakarya akan diisi dengan mengenalkan program khusus bagi tenaga medis untuk menyediakan materi pendukung edukasi kanker serviks.

Salah seorang pendiri sekaligus anggota Dewan Komite IPKASI, Dr dr Laila Nuranna SpOG(K) mengatakan program ini diharapkan bisa membantu mencapai target cakupan pencegahan berupa skrining kanker serviks sebesar 80 persen di seluruh DKI Jakarta.

"Dari 1,7 juta perempuan penduduk Jakarta yang berisiko kami menargetkan pada tahun 2017 sebesar 80 persen atau 1,4 juta sudah dapat diskrining," ungkap Dr Laila dalam rilis yang diterima detikHealth, Jumat (1/7/2011).

Menurut data Dinkes DKI Jakarta, saat ini deteksi dini kanker serviks sudah bisa dilakukan di 14 Puskesmas tingkat kecamatan. Beberapa Puskesmas bahkan sudah bisa melakukan Cryoterapi, yakni terapi untuk mematikan kanker serviks bagi yang terdiagnosis poisitif.

Sementara jenis skrining yang bisa dilakukan di 14 Puskesmas tersebut umumnya berupa pap smear dan Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA). Sskrining dengan metode IVA banyak digunakan karena biayanya relatif murah, namun tingkat akurasinya cukup tinggi.

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan Indonesia. Jenis kanker ini banyak menewaskan penderitanya karena seringkali baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut sehingga sulit disembuhkan atau bahkan sudah menyebar.

Pemicu kanker serviks salah satunya Human Papilloma Virus (HPV) terutama tipe 16 dan 18. Ada 2 jenis pencegahan yang harus dilakukan secara bersamaan untuk mengurangi risiko kanker serviks, yakni melalui vaksinasi serta deteksi dini yakni skrining pap smear atau IVA.


(up/ir)



View the Original article

0 komentar

Posting Komentar